Nama : Rizky Puspasari
NIM : 3301414099
Rombel : 02
Analisis
Filsafat Pancasila dalam kajian Filsafat Socrates
Pancasila merupakan filsafat bangsa
Indonesia dalam arti pandangan dunia. Sebagai suatu pandangan dunia, dengan
kata lain filsafat juga bersistem dan sila-sila Pancasila kait mengait secara
bulat. Kebulatan itu menunjukkan hakikat dan mananya sedemikian rupa sehingga
memenuhkan filsafat Pancasila itu jika substansinya memang sesuai dengan isi
jiwa bangsa Indonesia terun menurun. Isi jiwa yang dimaksud merupakan alat
pengukur benar atau tidaknya yang diberikan itu benar-benar adalah filsafat
Pancasila.
Ciri-ciri yang melekat pada filsafat
Pancasila harus ada kesatuan dari kelima unsur sila-sila, sila yang satu dengan
yang lain tidak dapat dipisahkan, harus ada keteraturan dari sila-silanya,
yaitu sila yang nilainya lebih esensial didahulukan, dan juga harus ada tujuan
bersama unruk mewujudkan keadilan, kesejahteraan, kedamaian, keamanan untuk
diperlukan pemerintahan yang stabil.
Pandangan Socrates mengenai filsafat
mempercayai adanya satu kebaikan yang bisa dimiliki oleh semua orang, kebaikan
itu ada dan tidak bisa diragukan lagi. Socrates mempercayai bahwa manusia bukan
hanya badan, manusia memiliki jiwa. Socrates menyatakan bahwa cara untuk
mencapai suatu kebahagian adalah kebijakan/keutamaan. Kebahagian adalah
pengetahuan, berarti segala kesedihan dan keselahan bersumber dari ketiadaan
pengetahuan. Tidak mungkin satu seorang pun di dunia ini yang memilih
ketidabahagiaan atau kesalahan, jadi seluruh kesalahan atau ketidabahagiaan
disebabkan oleh ketidaktahuannya terhadap apa yang dilakukannya.
Menurut pendapat Socrates ada
kebenaran objektif, untuk membuktikan adanya kebenaran yang objektif
menggunakan metode yang bersifat praktis dan dijalankan melaui
percakapan-percakapan. Metode yang digunakan Socrates biasanya disebut
dialektik yang berarti bercakap-cakap atau berdialog untuk menjalankan peran
penting di dalamnya.
Dengan munculnya suatu pandangan
Socrates dengan teorinya yang mengatakan bahwa suatu kebenaran akan dibuktikan
melaui percakapan langsung antar sesama individu mempengaruhi terbentuknya
dasar negara (Pancasila) dengan melalui pemikiran rasional dan sistematis yang
berpedoman dengan teori Socrates. Sesuai dengan pandangan Socrates yang
menerapkan suatu kebaikan sudah tertuang dalam filsafah Pancasila yaitu adanya
kebaikan dalam setiap sila-sila Pancasila, seperti contohnya dalam sila pertama
apabila kita melakukan suatu kebaikan akan dilihat oleh Tuhan Yang Maha Esa,
sila kedua diajarkan untuk bersikap bersatu antar warga negara, sila ketiga
kita sebagai warga negara Indonesia yang memiliki berbagai macam
suku,bangsa,ras dan agama diajarkan saling rukun satu sama lain, sila keempat
diajarkan untuk menerapkan negara demokrasi yang lebih mengutamakan suara
rakyat, sedangkan sila kelima diajarkan untuk bersikap adil dan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Sumber:
Hambali,
Radea Julia A. dan Annes.Bambang O. 2003. Filsafat untuk Umum. Jakarta Timur:
Prenada Media
Sutrisno, Slamet. 2005. Filsafat dan
Ideologi Pancasila. Yogyakarta: ANDI
Suyahmo. 2014. Filsafat Pancasila.
Yogyakarta: Magnum Pustaka Utama
Tafsir, Ahmad. 2001. Filsafat Umum. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
Titanium Sheet in Tinted Glasses
BalasHapusTinted titanium damascus knives Glasses is an all-in-one glass dome, titanium rings made titanium alloys with a lightweight, non-refined titanium engine block glass plate. It's grade 5 titanium lightweight, lightweight and easy to use! Tinted glass has a long